Diposkan pada Institut Ibu Professional, literasi, Review Buku

Review buku Manajemen Gedget

wp-15329615590042089878779.jpgWah… sudah lama sekali saya tidak mereview buku-buku yang saya baca ternyata. Ada banyak (sebenarnya sekitar 4-5 buku… hihihihihi) buku bagus dan agak bagus yang saya baca dalam sebulan terakhir pasca Idul Fitri. Termasuk bukunya Mba Hanum Salsabila Rais, Sarahza, yang menguras air mata itu. Sudah saya review singkat tapi di akun Facebook.

Kali ini saya akan mereview buku dari teman-teman Insitut Ibu Profesional, Manajemen Gadget, yang ditulis oleh teman-teman Ibu Profesional, lounching saat Leader Camp Ibu Profesional seluruh Indonesia beberapa bulan lalu.

Buku ini wajib baca, dan punya banget kalau menurut saya. Hampir semua yang ditulis pernah dialami oleh saya dan ibu-ibu pada umumnya. Asiknya lagi, di sini, mereka juga menjelaskan dan mengemukakan jalan keluar ala mereka. Nah, dengan bercermin dari mereka, kita juga bisa bikin ala kita sendiri kan ya? Kita yang paling faham dan tahu standar kompetensi diri kita bukan?. Yuk, tanpa berlama-lama, kita kupas pelan-pelan ya…..

Dimulai dengan pengertian gedget, yang dalam Kaidah Bahasa Indonesia disebut gawai.

Gadget (gawai) : alat, instrument, perangkat, peranti, perkakas, radas. Atau sebuah perangkat elektronik kecil yang memiliki teknologi terbaru yang suatu fungsi yang khusus. Contohnya : handphone, smartphone, tablet dan lain-lain.

Mengapa harus tahu manajemen gawai?

Tidak bisa dipungkiri  dibalik kemudahan-kemudahan yang ditawarkan gawai atau smartphone, kita juga menghadapi tantangan soal efek samping dari gawai. Maka dari itu, butuh manajemen gawai agar kita mampu menggunakan, mengendalikan, dan mengatur gawai sesuai dengan peruntukannya. Gawai menjadi alat bantu yang memudahkan aktivitas, bukan sebaliknya kita menjadi amat tergantung pada si gawai ini. Kitalah yang mengatur waktu kita sendiri. Sejatinya gawai adalah perangkat teknologi yang memudahkan kita di setiap kegiatan, bukan melenakan!

Be the Chief Executive Officer (CEO) of Our Own Time

(Quote di salah satu tulisan yang mengena banget bagi saya)

Ciri-ciri kecanduan gawai

Kalau menurut bu Septi Peni Wulandani, di pengantar sampul buku ini, kita bisa mengecek apakah kita termasuk sedang mengalami NOMOFOBIA (No Mobile Fobia) dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini

  1. Apakah bunda merasa badmood ketika tidak ada sinyal atau koneksi internet di dekat Anda?
  2. Apakah Anda panik saat gawai tidak di genggaman?
  3. Apakah anda gemar selfie, update status, ganti display picture setiap jam?
  4. Apakah anda membawa gawai hingga ke kamar mandi?
  5. Apakah Anda tidur dengan ponsel di samping anda?
  6. Apakah Anda siap sedia powerbank atau gawai cadangan karena baterai anda tidak boleh menipis?
  7. Apakah ketiga bangun tidur Anda langsung mengecek gawai Anda?
  8. Apakah tempat-tempat berlogo free wifi menjadi tempat favorit yang Anda cari?

Jika jawaban Anda “ya” untuk 6 dari 8 pertanyaan di atas, maka NOMOFOBIA sedang menjangkiti Anda.

Plaaak….. saya pernah di fase itu ternyata.

Efek samping kecanduan gawai juga sangat besar, diantaranya :

  • Disorientasi dalam beraktivitas
  • Tersedot arus informasi yang tidak penting
  • Terlena pada kemudahan akses komunikasi juga kepraktisannya
  • Hanyut dan larut di media sosial juga shallow activities lainnya.

Salah satu bagian buku ini, penulis memfilter penggunaan gawai dengan pertanyaan sederhana pada diri sendiri.

  1. Jika idealnya kebutuhan hidup berupa kebutuhan primer, sekunder, tersier, maka kebutuhan menggunakan gawai untuk mendukung aktivitas sehari-hari terletak pada bagian mana?. Pada tahap ini, urgensi penggunaan gawai sudah mengerucut sesuai manfaat dan fungsinya.
  2. Apa skala prioritas hari ini?. Berapa banyak porsi penggunaan gawai hari ini berdasarkan skala prioritas yang sudah dibuat?
  3. Apakah gawai mendukung produktivitas saya hari ini?. Jika iya, gawai apa, kapan, berapa lama durasinya?.

Gedget Hours dan Perjanjian/Kontrak Online

Jika anak-anak sebagai generasi native digital sudah diperbolehkan memegang gedget, maka tidak ada salahnya untuk membuat kontrak online atau perjanjian pra/sebelum menggunakan gawai. Poin-poin yang harus masuk ke dalam kontrak atau surat perjanjian, diantatanya :

  • Tempat online yang disepakati
  • Durasi online yang disepakati
  • Apa saja fitur yang boleh diakses anak
  • Mengajarkan etika online
  • Mengajarkan cara melindungi diri dari cyber Bullying, dan predator online

Strategi yang bisa dilakukan untuk manajemen online para ibu profesional:

  1. Set Fine Tuning pada Skala Prioritas. Pelajari kembali kuadran waktu sebagaimana matrikulasi dulu (penting-tidak penting-mendesak-tidak mendesak). Mana yang masuk ke dalam gelondong waktu (kewajiban tugas dan peran), mana yang masuk kegiatan tambahan (printilan). Bedakan rutinitas pendidikan/pengembangan anak, keluarga dan pengembangan diri.
  2. Tentukan waktu pembahasan dalam grup.
  3. Latih manajemen pikiran.
  4. Patuhi one bit a time dan cut off time
  5. Bedakan “acting about” dengan “think about”.

Konmari Gawai 

Waaah..di buku ini juga dibahas Konmari gawai. Mulai dari bagaimana menyimpan file yang rapi sistematis dan penamaan yang jelas, menghapus file yang sudah tidak dibuka, memindahkan ke DVD. Mengelola aplikasi juga penting Bunda. Jika sudah tidak dipakai dalam 1 bulan terakhir, sudah boleh di hapus. Sebelum memutuskan mengunduh aplikasi, pelajari review tentukan masa percobaan satu minggu, jika menambah produktivitas maka boleh digunakan seterusnya. Satu lagi, lebih nyaman di komputer atau smartphone.

Paper First

Bahasan lain yang paling menarik saya adalah Paper First. Paper First adalah : kegiatan menulis catatan/jurnal/agenda harian di buku catatan secara manual atau handwriting. Buat apa?. Biar gak keseringan buka gedget…Hehehe.

Gambaran mengenai cara melakukan paper first.

  • pastikan kita sudah mengatur waktunya bersama gawai sesuai porsi kebutuhan
  • Tuliskan to do list yang dikerjakan secara online dalam satu minggu. Pisahkan mana yang dikerjakan dengan smartphone, komputer/Laptop
  • Bagi to do list ke dalam 6 hari. Ambil 2-3 prioritas setiap harinya dan ambil 1 to do list yang penting dan tidak mendesak.
  • Tugas penting dan tidak mendesak perlu dijadwalkan supaya tetap tertangani namun tidak perlu disegerakan.
  • Jika kegiatan berupa menulis di blog, pastikan kita sudah punya rumusan atau outline-nya, jika tidak, stop dulu pegang gawai kita.

Hmmm….dan masih ada banyak bahasan menarik lainnya di buku kecil ini. Kalau dari saya, ini buku wajib baca dan punya (biar bisa dibaca ulang saat khilaf….ups..) untuk para ibu yang ingin piawai di dunia nyata dan dunia maya…

wp-1532961560766351967429.jpg

Happy Reading…..

Diposkan pada homeeducation, parenting, Review Buku

Gantungkan Cambuk di Rumahmu

Review buku

Gantungkan cambuk di Rumahmu

Penulis : Asadullah Al Faruq

Penerbit : KiswahMedia

  • Siapa saja yang mengabaikan pendidikan anaknya, dalam hal-hal  yang berguna baginya, lalu ia membiarkan begitu saja, berarti dia telah membuat kesalahan besar.

Mayoritas penyebab kerusakan anak adalah akibat orang tua yang mengabaikan mereka, serta tidak mengerjakan kewajiban dan sunnah-sunnaah agama

(Ibnu Qayyim Al Jauziyyah)

Salah satu pesan Rasulullah kepada para orangtua adalah : menggantugkan cemeti di dala rumah.

Gantunglah cambuk di tempat yang dilihat oleh penghuni rumah, sebab ia menjadi pengajaran bagi mereka”(Ath Thabrani).

Mengomentari hadist diatas, para ulama berkata : Tidak ada riwayat yang menyatakan anjuran untuk memukul dengan cambuk. Akan tetapi, maksud beliau adalah jangan menghapuskan pengajaran pada mereka. Ibnul Anbari mengatakan :

Maksud pokok dari menggantungkan cambuk di rumah bukanlah untuk dipukulkan, namun maksud Nabi, janganlah para suami cuci tangan dalam mendidik anak. Rasulullah tidak pernah sekalipun memukul anggota keluarga dan anak-anak yang dalam didikan beliau, apalagi memukul dengan cambuk.

Membiasakan anak rutin beribadah

Dan perintahkanlah kepaada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertakwa (Qs. Thaha:132)

Secara syar’ie kewajiban mendisiplinkan anak untuk shalat dimulai sejak usia 7tahun dan dikenakan sanksi bila berusia 10 tahun, jika tidak mau mengerjakan shalat.

Perintahkanlah anakmu supaya shalat ketika berumur 7 tahun dan pukullah mereka (jika tidak mau shalat) ketika berumur 10 tahun, serta pisahkanlah mereka dalam tempat tidur (HR Abu Daud, Al Hakim dan Baihaqi).

Orang tua hendaknya bersabar dalam rentang waktu 3 tahun dalam menanamkan pembiasaan pada anak agar mencintai ibadah shalat.

Bagaimana Rasulullah menegur anak?

  • Menegur dengan perkataan lembut. Dalam sebuah riwayat Hasan Bin Ali pernah mengambil sebiji kurma sedekah dan hendak menyantapnya,. seketika Rasulullah bersabda :” Buang!tidakkah engkau tahu bahwa kita tidak makan barang sedekah?”. Rasulullah memilih kalimat tanya, bukan kalimat perintah, agar lebih menyentuh jiwa anak-anak
  • Memberi contoh langsung. Rasulullah bertemu dengan anak yang sedang menguliti kambing, tapi caranya keliru, maka Rasulullah bersabda “Menyingkirlah dulu, akan kuperlihatkan kepadamu cara menguliti dengan benar”. 
  • Memberi kesempatan pada anak untuk berargumentasi.  Riwayat tentang Ibnu Abbas RA yang shalat disebelah kiri beliau, Rasul angkat pindahkan ke sebelah kanan, Abbas balik lagi ke posisi semula, hingga Rasul bersabda “Apa yang menghalangimu nak, untuk diam ditempat yang telah aku tetapkan kepadamu?. Abbas menjawab: Tidak layak bagi seorangpun untuk menyamai engkau. Lalu Rasul bersabda : Ya Allah fahamkan ia dalam urusan agama dan ajarkan padanya tafsir” . Rasulullah akhirnya mendoakan Abbas setelah mendengar argumentasinya. 

Memberi keteladanan sebelum mendisiplinkan

Imam Syafi’e pernah memberikan wasiat kepada yang mendidik anak-anak Khalifah Harun Al Rasyid dengan perkataan “Hendaklah yang pertama kali  engkau ajarkan untuk memperbaiki anak-anak amirul mukminin adalah Memperbaiki dirimu, karena mata mereka itu terikat denganmu. Apa yang baik menurut mereka adalah apa-apa yang kau anggap baik, dan apa-apa yang buruk menurut mereka adalah apa-apa yang engkau tinggalkan”.

Mengikat hati sebelum memberi penjelasan

Disebabkan karena rahmat Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi kasar, tentulah mereka menjauh dari sekelilingmu (Qs. Ali Imran :159).

1. Imam Al Baghawi dalam tafsir Al Baghawi menafsirkan “linta lahum” sebagai engkau bersikap memudahkan mereka dengan akhlakmu, banyak menahan diri serta tidak terburu-buru marah karena kesalahan yang mereka lakukan pada masa perang Uhud.

2. Ibnul Jauzi dalam Zadul Masir (1/486) mengatakan, Qatadah berkata makna Linta Lahum adalah engkau bersikap lemah lembut, berakhlak mulia dan banyak menahan diri dari mereka.

Mengenalkan sebelum memberi beban, At Ta’rif Qabla At taklif

Berkata Ali bin Abi Thalib “Berbicaralah kepada manusia dengan pembicaraan yang mereka fahami, dan tinggalkan apa-apa yang mereka ingkari. Inginkah kamu bila Allah dan Rasul didustakan?”

Rasulullah bersabda :

Perintahkanlah anakmu supaya shalat ketika berumur 7 tahun dan pukullah mereka (bila mereka meninggalkan shalat) ketika berumur 10 tahun serta pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya.

Yang dapat kita pelajari dari hadist ini adalah periodeisasi tahapan perintah shalat yang diatur sedemikian apik dalam Islam. Disampaikan dalam 3 tahapan:

  1. Tahap pertama. Perjalanan menuju 7 tahun, periode penyaksian, menyaksikan kedua orangtuanya melakukan ibadah shalat.
  2. Tahapan kedua, tahap memerintahkan dimulai pada usia 7 tahun sampai usia 10 tahun. 3 tahun fase belajar tanpa harus dihukum, namun pembiasaan dan menumbuhkan cinta pada ibadah shalat.
  3. Tahap ketiga, tahap pemberian sanksi, pada usia 10 tahun, saat anak-anak sudah siap dengan beban syariat.

Tentang Hukuman

Syeikh Syamsuddin Al Ambabi dalam risalah Riyadhah Ash Shibyan, beliau menyebutkan tata cara dalam menjatuhkan hukuman berupa pukulan pada anak:

  1. Tidak dipusatkan pada satu titik
  2. antara satu pukulan dengan pukulan berikutnya harus diberi jeda, untuk menghilangkan rasa sakit pada pukulan yang pertama
  3. Hendaknya yang memukul tidak mengangkat lengan, agar daya pukulan tidak terlalu keras dan menyakitkan
  4. Orangtua yang memukul tidak dalam keadaan marah
  5. Tahan tanganmu dari memukul jika terdengar anakmu menyebut nama Allah
  6. Hendaknya jangan dipukul sebelum anak berusia 10 tahun.

Muhammad bin Ibrahim Al Hamd dan Hamd Hasan Raqith dalam bukunya At taqshir Tarbiyatul Aulad menyebutkan bahwa pukulan dalam Islam memiliki beberapa ketentuan

  1. Telah diterapkan sarana pendidikan sebelumnya (nasihat, pengarahan, bermuka masam, pencegahan, pemboikotan) atas perilaku tersebut,
  2. Pukulan sesuai dengan hukuman,
  3. Tidak lebih dari 10 pukulan,
  4. Alat pemukulnya harus memenuhi syarat tertentu
  5. Tata cara pemukulan harus memenuhi syarat
  6. Menghindari memukul wajah, kemaluan, kepala, dan organ vital lainnya,
  7. Menjauhkan rasa marah ketika memukul,
  8. Menjauhkan diri dari kata-kata kotor seperti mencela, mencaci dan menghina anak,
  9. Memperhatikan dengan seksama kondisi anak sebelum memutuskan untuk memukul.

img_20161027_112236_hdrMemukul adalah salah satu cara yang digunakan jika kondisi memaksa sebagai sarana mendidik anak dan meluruskan kesalahan. Pukulan adalah piliham terakhir setelah pilihan hukuman lainnya tidak efektif lagi untuk mendidik, itupum harus sesuai dengan kaidah dan tidak bertentangan dengan yang diajarkan Rasulullah.

Pernahkah Rasulullah memukul anak-anak beliau?

Kabar baiknya TIDAK PERNAH.

 

Rimo, 07November 2016

Diposkan pada #membacaSeayikBermain, #ODOPfor99days, literasi, Review Buku

Aku Anak yang Berani 2, sahabat anak menyikapi perisakan (Bullying)

Pernah di-bully karena penampilan fisik?. Saya pernah, pake banget, badan yang mungil ini seringkali jadi bulan-bulanan teman-teman melampiaskan kelihaian mereka mem-bully😂.

Terlahir dari keluarga yang ukuran tubuhnya normal, malah kakak laki-laki saya ada yang jangkung banget, ada yang standar cowok Indonesia lah, kakak-kakak perempuan juga diatas 160cm tingginya, tiba-tiba saya merasa “Allah gak adil banget bagiin tinggi badan buat saya”, anak bontot imut pula, sisa-sisa perjuangan gen orang tua hingga masih bisa mempertahankan gen mereka di muka bumi😂. Bulan-bulanan bullying soal tinggi badan? Wahaaa….. saya yang udah telan asam garamnya… qiqiiqiqiiqiqiqi.  Giliran diskusi di kelas yang mengharuskan peserta berdiri saat berbicara dan menyampaikan gagasannya, saya udah berdiri tapi malah dikatain masi duduk, wkwkwkkwkw….yang kamu lakukan sama aku itu jahat…(cinta mode on), atau joke teman yang lain “duduk sama tinggi, berdiri gak sama lagi…” bhahahhahaha…. sial bener emang, nilai pelajaran olah raga nangkring di 7 doang, gimana mau bagus, masukin bola basket ke dalam keranjang aja gak pernah berhasil pas ujian. Sampai-sampai dulu pas SMA saya mikir, orang kecil kayak saya ini jodohnya gampang gak ya?, ahahhahahhaha…. padahal gak ada hubungannya sodara-sodara tinggi badan sama lama tidaknya datangnya jodoh….. aih…. kok polos amat ya saya💭…..

Di keluarga besar, tindakan bullying juga seperti hiburan tersendiri bagi pelaku dan pendengarnya. Giliran kumpul keluarga besar, siap-siap deh, aib-aib kita jadi bahan candaan, hmmm…. ponakan bongsor dikatain “gajah” sama emaknya sendiri, jerawat bisa panjang bahasannya, untungnya jomblo gak di bully…ahahhahahahhahahaaaa…..

Belajar dari kelurga besar yang becandaannya begitu-begitu, saya berusaha mengubah itu di keluarga kecil saya. Akhirnya banyak rules (aturan) yang kita sepakati bersama. Haram hukumnya mencela/becanda soal fisik di keluarga kami. Akan diingatkan dengan tegas, atau jika masih saja menggunakan bullying fisik saat marah, siap-siap akan kena time out.

Michel, sulung kami kadang kalau sudah kesal sering menyematkan kata “hitam, kriting” untuk adik. Adik Putroe memang Allah karuniakan kulit yang lebih eksotis dan rambut keriting yang menggemaskan (menurut saya emaknya).  Beragam cara saya dan paksuami berusaha memasukkan nilai-nilai bahwa Allah menciptakan sebaik-baik bentuk bagi makhluknya. Bahwa jika kita mencela ciptaanNya, maka kita juga mencela sang penciptanya. Untuk Adik sendiri, kami besarkan hatinya bahwa tidak ada yang salah dengan rambut keriting, lurus atau gelombang, yang salah adalah jika kita tidak menjaga dan tidak bersyukur atas karunia Allah pada kita. Demikian juga dengan kulit putih dan gelap, semua Allah ciptakan sepaket kurang dan lebihnya.

Bullying atau perisakan dalam bahasa Indonesia itu apa sih ?.

Bullying adalah tindakan agresif berupa penindasan dengan ancaman, paksaan bahkan kekerasan.

Apa saja bentuk bullying?

  • Fisik, penindasan dilakukan dengan melukai, melempar, memukul, menendang dan lain-lain yang berhubungan dengan fisik atau badan
  • Verbal, penindasan dilakukan secara lisan dan ucapan. Misalnha mengancam, mengolok-olok, mengumpat, merendahkan dan lain-lain
  • Relational, penindasan dilakukan utuk memisahkan dari lingkungan/teman-temannya. Misalnya : mencemarkan nama baik, fitnah dan lain-lain.
  • Cyber/Internet, penindasan dilakukan melalui media internet. Misalnya menjelek-jelekkan di media sosial, mencemarkan nama baik, dan lain-lain

Alhamdulillah bulan Mei 2016 lalu mba Watiek Ideo keluarin buku terbaru, judulnya Aku anak yang berani2, Bisa melindungi diri sendiri. Alhamdulillah buku ini bisa menjadi buku panduan bagi para orangtua untuk melindungi anak-anak dari para pelaku bullying atau malah menjadi pelaku bullying. Kami memiliki buku ini di bulan Juni 2016. Alhamdulillah, bukunya bagus banget. By the way, saya dan keluarga kecil saya adalah penikmat karya-karya beliau. Di buku ini, Watiek Ideo menghadirkan 10 cerita tentang bullying. Kesepuluh cerita yang disuguhkan terdiri dari beragam jenis bullying atau tindakan kekerasan baik fisik maupun verbal. Cerita tentang Zaki yang di palak oleh anak yang lebih besar, akhirnya dengan nasihat teman-temannya dia berhasil melawan dan tidak lagi menjadi bulan-bulanan Joni.

Watiek Ideo juga menghadirkan cerita tentang permainan itu bisa lintas gender, jadi tidak ada keharusan mobil-mobilan itu hanya boleh dimainkan anak laki-laki, dan anak perempuan hanya boleh main masak-masakan atau boneka. Tentang tidak boleh mengejek nama orang tua kalau sedang marah. Wow….. seruuuuu…..

Ada lagi cerita tentang Sandi yang tidak bersekolah dan berpenampilan dekil yang pada mulanya dijauhi oleh teman-teman, juga tentang Tias yang diejek Kribo sama teman-temannya. Awalnya Tias selalu marah dan berusaha membalas teman-temannya. Eh..teman-teman ternyata tambah menjadi-jadi gangguin Tias. Ternyata Tias udah tahu kuncinya nanggapin ejekan teman-teman itu, hingga ia tetap enjoy dengan apapun komentar mereka. eh….lama-lama teman-teman bosan juga ngejekin Tias terus. Abisnya gak ngefek lagi….ehehhehehehhehehe….

Ada banyak cerita menarik lainnya lho….

Mau?

Yuk miliki bukunya….

Salam membaca seasyik bermain ya…..

image
Aku anak yang berani 2, karya Watiek Ideo, menjelaskan perisakan (bullying dengan amat sederhana melalui cerita singkat dan menarik
Diposkan pada #membacaSeayikBermain, #ODOPfor99days, #OneDayOnePageFor99DayChallange, literasi, Review Buku

Dongeng Anatomi, Saatnya mendengar Tubuh

Buku ini di beli saat jatah beli buku pada bulan Juni 2016 lalu, adek Uttoe menambah koleksi buku-buku Franklin dan CutAnda Michel buku ini.

Membaca buku ini di awal, sebelum dibacakan ke anak-anak, karena takut ada konten atau kalimat yang harus disortir dulu, saya langsung suka. Buku ini seperti bala bantuan untuk emak-emak yang menghadapi cobaan anak-anak di keseharian mereka. ahahhaha. Lebay ya?. Enggak juga. Buku ini semacam panduan bagi emak-emak bagaimana menyampaikan kebaikan-kebaikan soal kebersiham pribadi, makan sehat dan kebiasaan baik lainnya tanpa harus ada ancam mengancam dan bahasa-bahasa roaming yang langka di telinga anak-anak. Bahasa-bahasa anatomilah, ayooo yang dulu pernah belajar anatomi manusia hewan atau tumbuhan pasti faham maksud saya.😂

Buku 136 halaman ini, terdiri dari 11 judul yang kesemuanya menarik. Tentang menjaga kebersihan rambut, gigi, kuku, bagaimana cara yang tepat memperlakukan telinga, semua dibahas dengan cara apik dan menarik. Tentang bahaya menahan pipis/kencing, bahaya menahan lapar. Ada lagi, pentingnya makan sayur dan buah juga ada lho.

Anak-anak paling seru saat bahas “Si Hitam dan Si Putih”.Tentang Toni yang kagum pada kulit Peter yang putih dan sebaliknya. Penulis meracik konflik antara keduanya, secara tidak langsung penulis mennjelaskan pada pembaca tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing warna kulit ini. Kulit sawo matang yang mayoritas dimiliki oleh orang Indonesia memang sangat cocok untuk daerah tropis dengan intensitas cahaya matahari yang lebih banyak dibandingkan dengan kulit putih. Kulit gelap bisa melindungi tu buh dari pengaruh buruk cahaya matahari, mampu menyerap Vitamin D lebih banyak dari kulit putih, mampu mencegah kerusakan kulit yang disebabkan oleh radikal bebas. Tidak mudah berkerut juga lho.

Kelebihan kulit putih selain enak dipandang, tidak mudah menimbulkan benjolan atau keloid, dan yang pasti tidak perlu menggunakan pemutih.

Penulis menjabarkan kedua kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan menceritakan perdebatan antara kulit Toni dan Peter. Hingga akhirnya keduanya sadar bahwa, Tuhan sudah menciptakan masing-masing warna kulit dengan kelebihan masing-masing. Tidak ada yang lebih cantik atau lebih hebat. Mudah-mudahan anak-anak ummi, yang Allah anugerahkan warna kulit yang gelap ini menjadi anak yang percaya diri dan penuh syukur atas apa-apa yang sudah Allah berikan ya neuk. Mudah-mudahan tidak latah ingin putih, memakai pemutih dan meletakkan standar cantik mainstream yang dielukan media dan dunia bisnis kecantikan : putih, kurus, tinggi, rambut lurus. Seperti jelmaan kuntilanak dong, horor……hihijihi…..

Cerita soal kandung kemih (organ yang menampung pipis kita lho teman-teman) yang tersiksa karena pemiliknya sering menahan pipis juga seru. Cerita tentang Alfi yang suka menahan pipis. Kebiasaan menahan pipis bisa bahaya lho, bisa bikin ginjal sakit, karena pipisnya bisa jadi dikembalikan lagi ke ginjal, padahal pipis itu isinya sampah kan ya?, zat-zat ini nantinya bisa menumpuk di ginjal dan bisa jadi batu ginjal. hmmm….seram kan ya….

Ada 9 cerita menarik lainnya lho, anak-anak dijamin suka dan gak akan merasa sedang belajar pelajaran anatomi😉.

Selamat membaca, karena membaca seasyik bermain……

image
Dongeng Anatomi
Diposkan pada Ayah, homeeducation, homeschool, ibu, literasi, Review Buku

Membaca Halilintar dari seorang Lenggogeni

image

Setahun kemarin masyarakat kita sempat dihebohkan oleh kehebatan sebuah home team dari sebuah keluarga besar. Media massa menulis tentang keluarga mereka, acara-acara tivi pun menampilkan mereka. Lantas kenapa saya baru “nyadar” dan bikin tulisan sekarang?. Karena jujur saya adalah orang yang rada-rada malas jika sudah terlalu rame yang gandrung. Karena, lagi-lagi saya beranggapan itu kerjaan media yang hobi mem-blow up dan mereka meraup keuntungan berlipat-lipat dari ke”kepoan” dan kelatahan kita. Saat teman yang tahu saya pecinta buku, bertanya soal ini saya hanya menjawab “iya pernah baca sekilas di majalah bla…bla…”. Tak ada antusiasme. Saya berfikir nenek suami juga punya anak 13. Ehehhehehe. Terus Ibu Yoyoh Yusroh juga anaknya rame dan hafizh, Ibu Wriyaningsih juga rame juga pada hafiz. Kok pada sepi-sepi aja dari pemberitaan. Jauh bombastik jika dibandingkan dengan aneka ragam pemberitaan tentang pasangan dengan 11 orang anak ini.

Saat jalan-jalan ke Gramedia, eh si buku ini keliatan lagi. Saya lihat harganya..hmm…. terlanjur mengambil ensiklopedi buat anak-anak, masih tak berjodoh dengan buku ini. Tapi, terbetik dalam hati, “kira-kira isinya gimana sih?, suatu saat harus baca, tak perlu punya pun tak apa”…(khas emak2, perhitungan, prinsip ekonomi jalan maaak, kalau untuk diri sendiri pasti lebih banyak pertimbangan cost dan benefit, tapi kadang suka gak rasional jika peruntukannya buat anak-anak, rogoh kantong dalam-dalam pun tak apa, demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjaga fitrah pembelajar masa depan….ahahai….).

Hingga tiba di time faceebook saya beredar Challange foto inspirasi yang bertema “membaca” dalam rangka Hari Guru, 25 November 2015. Hadiahnya buku ini dan buku 5GK karya Kiki Barkiah (Reviewnya ada disini ).

Saya upload foto ini.
image
Alhamdulillah menang dan bisa beroleh buku yang udah lama buat saya penasaran namun ragu-ragu untuk memilikinya….
Hihihi…”kalau lah jodoh takkan kemana” nyanyi dangdut ala-ala Joni Iskandar (baheula banget ya…) sambil kibas-kibas poni kegirangan….
Pucuk di ekspedisi bukupun tiba (peribahasa maksa). Dibaca pertama kali oleh pak suami. Karena saya sedang menyelesaikan deadline buku lainnya.

Dan…… now my turn……
Berbinar-binarlah mata saya. Rabbi… terima kasih telah mentakdirkan saya membaca dan memiliki buku ini dengan jalan tak disangka-sangka. Yakin deh Allah selalu memeluk mimpi-mimpi kita, bahkan yang tak tertulis di buku harian, tak terlafaz saat waktu-waktu termakbul doa, hanya sebersit dalam hati dengan getaran tulus. So…jaga lintasan hati dan fikirmu laila….

11 kids, without baby sitter, with out nanny, without maid. Kami orang tua bersama kesebelasan genH yaitu 6 putra dan 5 putri bekerja sama as a team, menyelenggarakan rumah laksana mengelola hotel yang ada room service, house keeping, kitchen, laundry, etc

.

Uwow….. saya mah ngurus dua orang anak cantik jelita dan satu orang anak mertua saja ada drama-dramanya. Kalo 11? Dramanya kolosal barangkali…qiqiiqiiqqii.
Paling saya suka chapter Lenggogeni Faruk menceritakan tepatnya mendefinisikan soulmate. Belum dikatakan soulmate melainkan setelah menjadi belahan jiwa dalam perjodohan. Biasanya sejiwa didahului oleh kesamaan pemikiran atau pandangan yang disebut mindmate. Jika tidak sejiwa dan tidak sepemikiran boleh disebut bodymate, yaitu sebatas pasangan per-seraga-an.

Lenggogeni dan Halilintar adalah dua orang cerdas yang Allah takdirkan mencetak generasi hebat berikutnya. Keputusan untuk menikah muda dua orang yang satu almamater ini, membuat saya kagum. Halilintar 24 tahun dan Lenggogeni 20 tahun. Saya, 20 tahun masih sibuk sama laporan praktikum….hihihihihuhuhu. Salutnya lagi, mereka menikah dengan mahar yang murah dan resepsi sederhana. Padahal kedua orangtua mereka adalah orang-orang berada. Begitulah pilihan-pilihan hidup. Mahar Lenggogeni adalah seperangkat alat ibadah dan membaca surat Al Ikhlas 3 kali. Kalo kejadiannya di Aceh bisa jadi buah bibir tetangga berbulan-bulan. Jarang banget bisa nemu beginian dengan adat yang melekat erat pada gadis Aceh. Serunya lagi, Lenggogeni menuliskan bahwa bagi mereka first night always. Ohohoho…. satu lagi mereka berprinsip honeymoon forever, all the time and all the way. Dalam perjalanan pekerjaan mereka ke lima benua juga merupakan honeymoon mereka. Bisa dilihat foto-foto “bikin sirik” (baca :mesra) mereka di buku ini.

Awalnya mereka tidak langsung punya anak. Prinsip mereka yang patut ditiru adalah, mereka tawakkal pada pemberian Allah. Tak pernah memveto Allah dengan menginginkan laki-laki atau perempuan. Kata-kata Lenggogeni yang njleb “jangan sampai kita termasuk orang-orang yang mencampuri urusan Tuhan”.Mereka juga yakin setiap anak yang lahir telah disiapkan rezeki untuknya dan untuk orang tuanya.

Dengan fasih dan detail Lenggogeni menceritakan tentang anak-anak mereka, passion mereka, hobi mereka, kelebihan-kelebihan mereka, perjalanan bersama mereka ke beberapa negara dan lintas benua. Tugas-tugas kerumahtanggaan yang diemban masing-masing anak. Wow…
Muhammad Atta Halilintar, sang entrepreneur muda, usia 10 tahun susah kelihatan bakat dagangnya dengan berjualan prakarya kepada teman2, usia 12 tahun berjualan di counter busana muslima di beberapa mall, jualan gedget online, usia 13 tahun merintis bisnis jual beli mobil (saya banyangin anak kecil ini mendongak kepala ke atas jika bicara dengan kliennya…hihihihi…pegal deek?), buat cafe the X Burger juga, online and community market, website director, tour operator dan ngurusin GenH media yang menerbitkan buku ini (desain, lay out, ph, penerbitan).
Sohwa Mutamima Halilintar, owner dan sales person, admin officer, loundry keeper, singer wannabe dan punya passion di dunia fashion.
Sajidah Mutamimah Halilintar, keahliannya adalah memasak, jadi mastercheef di rumah yang mengatur menu, berbelanja dan dia juga jago ngasuh adik-asiknya. Stt…. si nona manis ini juga punya butik sendiri…
Muhammad Thorik Halilintar, Abqariyyah Mutammimah Halilintar, Muhammad Saaih Halilintar ini dia “rice cooker” keluarga halilintar yang juga jago memperbaiki alat-alat elektronik dan suka banget dengan dunia IT. Siti Fatimah Halilintar si juara gambar. Muhammad Al-Fateh Halilintar sang charming Helper. Muhammad Muntazar Halilintar sejak bayi dibiasakan dengan bahasa ibu bahasa Inggris, jadilah sejak kecil bahasa inggrisnya fluent banget. Dia juga didiagnosa gifted,dengan kecerdasan diatas rata-rata. Hobi wawancara orang disekitarnya dan ingin sekali mewawancarai bapak presiden. Siti Saleha Halilintar little model, singer dan dancer di keluarga Halilintar. Kesebelas adalah Muhammad Shalaheddien El Qahtan Halilintar lahir normal padahal sebelumnya divonis cesar, lingkar kepala yang besar dan usia Lenggogeni yang sudah kepala 4. Boleh dikatakan Lenggogeni adalah pejuang (ambassador) kelahiran normal. Kesebelas anaknya lahir normal. Lenggogeni juga mencatat riwayat kehamilannya yang benar-benar mobile. Fase nifas dan penanganan selama nifas, dia menuturkan berdasarkan pengalamannya. Di buku ini juga disuguhkan tabel data menyusui kesebelas anak-anak mereka.

Kegiatan home schooling GenHalilintar sasarannya adalah membangun insan, yaitu 4 unsur dalam diri manusia : fisik, akal, nafsu dan hati. Mereka belajar dimanapun dan kapanpun.

Karena mereka dalah frequent traveller, maka selama 22 tahun mereka selalu dalam perjalanan dengan kondisi, hamil, mengendong dan menggandeng. Kombinasi dari ketiga hal ini.

Keberhasilan seorang Lenggogeni dan 11 anak-anak mereka pasti tak lepas dari peran seseorang dibalik mereka. Yup…seorang Halilintar. Ternyata seorang Halilintar lah the great leader, guru, suami, father dan sahabat sejati. Lenggogeni bercerita betapa seorang Halilintar adalah seorang pendidik piawai laksana pemain layang-layang yang sangat faham kapan harus menarik dan mengulurkan benang. Hingga tak putus dan lepas. Bijaksana dalam mengelola nafsu, perasaan dan membina anak-anak dan istrinya. Pelayan yang baik bagi anggota keluarga (Lenggogeni bercerita jika sang Halilintar senantiasa menurunkan mereka di tempat terdekat, mudah dan aman bagi istri dan anak-anak, bukan ikutan diparkiran seperti kebanyakan orang….sederhana tapi sweat kan…kan?). Beliau juga senantiasa memberi sebelum diminta, walau seringkali Lenggogeni dan anak-anak tak faham mengapa beliau melakukan hal itu, tapi bermanfaat dan diperjuangkan untuk kebaikan keluarganya. Pemikir hebat, visioner dan mempunyai forward views, tidak heran jika beliau berada di lingkaran orang-orang hebat baik di dalam maupun luar negeri.

Anak-anaknya memberi kesaksian betapa mereka bangga pada Halilintar, sang Ayah.

sohwa : sebenarnya kalau disuruh berbagi perasaan tentang dad, aku bingung. Terlalu banyak yang mesti diceritakan, terlalu bertimbun hal keren dan ajaib dari seorang Mr. Halilintar. Dad itu pacar dan suami ideal, cowok banget, strong leadership, percaya diri, gak menye-menye, suka becanda dan fashionable

.

Anak-anaknya yang lain juga menggambarkan sosok dad yang luar biasa.

Sajidah : he is like thunder and lightning that strikes everywhere he hoes. Thats halilintar

Saih : ayahku adalah guru, bukan hanya guru biasa, tapi guru yang membimbing sampai ke akhirat. Ayahku ganteng dan perfect dalam hal rumah tangga. Ayahku unbroken person

Fatim : ayahku orang bertakwa, yang dibicarakan yang baik-baik semata. Lucky banget punya father kayak gini

.

MasyaAllah, entah apa yang disebutkan oleh anak-anakku kelak jika ditanya tentang sosok emaknya. Jangan-jangan yang dia ingat emaknya suka jerit kalau liat kecoak dan histeris sampai kalau sama lipan. Hihihi. Karena si sulung sering jadikan joke dengan ayahnya buat ganggu saya.

Lenggogeni menutup dengan dessert yang manis dan lumer dimulut. Kita semestinya bangga menjadi keluarga besar yang mempunyai anak yang banyak. Sebagai orang tua kita terlatih menjadi gigih dan inspiratif, setelah anak-anak membesar mereka secara bertahap akan jadi team dan segala kebaikan anak akan menjadi omset bagi orangtuanya di dunia hingga di akhirat kelak.

Hmmm…..
22 Tahun perjalanan Halilintar dan Lenggogeni. Mereka pantas membukukan pengalaman mereka dan berbagi pada kita. Bukan perjalanan singkat dan penuh warna pasti…..

So…. enggak takut lagi nambah adik lagi kan mi?wkwkkwkwkwkk…closing macam apa ini??…

#day4
#ODOPFor99days

Diposkan pada #OneDayOnePageFor99DayChallange, Review Buku

Aisyah si Buruk Rupa?

Yang sedang happening apaan sih?. AADC 2?. Langsung kebayang fragmen yang mana sih?. “Pecahkan saja gelasnya, biar ramai”….klo gelas milik pribadi di kost-kosan gak apa-apa kali ya. Tapi kalo gelas di rumah ortu bisa panjang repetannya eh urusannya. Atau masih melekat versi Rangga “Perempuan datang atas nama cinta…”. Hohohohoohooo….. gagal move one.

By the way, sebenarnya sedang tidak ingin membahas AADC2 (hais…pengantarnya koq bisa ke situ maaak, benerin daster….).
Klo D nya dihilangin kira2 ada yg tahu gak?atau kalah happening ya?. AAC2 udah terbit maaaak. Ayat Ayat Cinta2. Novel karya Habiburrahman El Shirazy, yang biasa disapa Kang Abik itu lho, pada tau?. Sempat difilmkan juga, disutradarai sama Mas Hanung Bramantyo. Terlepas para penikmat bukunya kecewa atau enggak sama filmnya. Makanya ada istilah dont jugde a book by its movie.

image

Kebanyakan, kalau saya pribadi sering kecewa dengan film-film hasil adaptasi dari buku-buku yang saya baca. Sebut saja, Ayat-Ayat Cinta, Hafalan Shalat Delisa, Serial anak-anak Mamak yang sempat jadi serial di SCTV. Aih….sebenarnya saya bukan penikmat film sih. Ahhahahaha….kecenderungan kinestetik Auditory saya, membuat saya kurang tertarik segala sesuatu yang rada-rada lebih ke visual. Susah nyangkut. Ihihihi… jadi jangan tanya saya “eh…tadi liat pasmina yang Ria pakai enggak?”, jawabannya pasti enggak. Karena saya tidak detail. Oke balik lagi ke jalan yang lurus ya.

Bicara soal sekuel kedua dari buku Ayat-Ayat Cinta. Novel kedua ini, diawali dengan seting kota Edinburgh, Skotlandia. Fahri jadi pengajar yang sedang menyelesaikan Post Doctoral. Perjuangan seorang muslim untuk menunjukkan jati diri muslim di tengah-tengah pemeluk agama lain. Seindahan Islam itu tertutupi oleh pemeluknya.  Fahri menolong pengemis muslimah yang beberapa kali ditemui meminta-minta, agar tidak menodai citra muslim (miskin, tidak mandiri dan meminta-minta). Pada akhirnya Fahri meminta perempuan pengemis itu tinggal di rumahnya.

Fahri bertetangga dengan non muslim yang sangat membenci muslim. Sejak tragedi bom London yang menyebabkan ayahnya terbunuh. Senantiasa mendapatkan teror dikaca mobilnya. Kata-kata keji yang menyudutkannya sebagai muslim. Fahri juga bertetangga dengan seorang nenek Yahudi, Nenek Catarina, dia berusaha menjadi tetangga yang baik bagi sang nenek. Fahri menawarkan diri mengantar sang nenek ke Sinagong. Membawa sang nenek ke rumah sakit saat beliau sakit. Sampai saat sang nenek harus keluar dari rumahnya sendiri karena rumahnya dijual oleh sang anak tiri sebagai ahki waris, Fahri membeli rumah itu untuk sang nenek agar beliau dapat hidup bahagia di akhir hayat. Meskipun akhirnya dia harus berurusan panjang dengan putra tiri sang nenek tersebut.
Fahri juga berbaik hati kepada Jason dan keluarga, yang ketahuan mencuri dari supermarket miliknya. Membantu Jason meraih cita-cita sesuai passionnya. Membantu kakak Jason yang punya keahlian memainkan biola. Keira namanya, gadis cantik nan rapuh dengan kesumat dalam dada terhadap muslim.  Keira pernah berniat menjual keperawanannya secara online, sekedar agar bisa menempuh pendidikan yang diinginkan sebagai pemain biola profesional. Tanpa sepengetahuan Keira, melalui sang adik Jason, fahri membiayai seluruh kebutuhan Keira untuk sekolah musik. Membayar coach terbaik agar Keira mampu menjadi pemain kelas dunia.
Bagian lain yang tidak kalah menarik adalah, bagaimana Kang Abik mendeskripsikan kebodohan muslim yang diyakini oleh bangsa Yahudi. Diurai saat percakapan Baruch, putra tiri nenek Catarina dengan teman-temannya di Royal Pup & Cafe yang kebetulan Fahri ada disana.
“Muslim itu malas baca. Kedua, meskipun membaca mereka lebih bodoh dari keledai, mereka tak akan faham isinya, sebab yang ada dibenak mereka adalah bagaimana mengisi perutnya tetap kenyang. ketiga, kalaupun merek membaca dan faham isinya, tenang saja, kepintaran dan pemahaman mereka justru bisa akan membuat mereka saling adu mulut dan bertengkar tak ada habisnya. Lihatlah ulama-ulama mereka saling menjatuhkan satu sama lainnya, demikian juga pemgikutnya” yang diamini oleh teman-teman si Baruch lainnya.
(Dalam hati kitapun terpaksa turut meng-iya-kan).

Diskusi-diskusi ilmiah Fahri, menjelaskan konsep Islam pada dunia pendidikan di eropa. Mematahkan konsep amalek dalam keyakinan yahudi. Dalam Islam juga punya konsep umat terbaik. Namun dengan syarat dan ketentuan berlaku. Bukan versi keji ala Yahudi yang menganggap diri terbaik dan yang lain harus dimusnahkan dimuka bumi termasuk muslim.

Konflik batin yang tiada habisnya dari novel kedua ini adalah. Hilangnya si Aisya saat dia ke Palestina. Tanpa kabar berita dan Fahri senantiasa tak bisa melupakan Aisya. Senantiasa bermimpi tentang Aisya, mengingat detail setiap kebiasaan Aisya semasa menemani hidupnya. Beberapa kali Fahri ditawari untuk menikah lagi, oleh gurunya, temannya dengan mengajukan perempuan shalihah dan cantik yang tak kalah pesona dari Aisya, namun hati Fahri tetap berkata tidak.

Dalam novel ini Fahri dikisahkan hidup bersama Paman yang ditolongnya, paman Halusi. Sang Paman berniat menikahi perempuan buruk rupa yang ditolong Fahri, sekaligus menjaga kehormatan wanita itu. Agar bisa hidup normal dan tidak menjadi beban Fahri. Ternyata Sabina, nama perempuan buruk rupa itu,  menolak. Beranglah sang paman. Merasa Sabina tak tahu diuntung. Akhirnya Sabina pergi dari rumah Fahri.

Suatu malam Fahri melihat perempuan bercadar di sebuah cafe, diganggu oleh pria jahat. Fahri mendidih dan membela. Ternyata yang yang dibela itu Sabina. Fahri bertaruh nyawa demi perempuan itu dan akhirnya saat sadar mengetahui dirinya di rumah sakit. Fahri tertarik pada kebagusan agama Sabina yang berteriak lantang saat diganggu oleh pria jahat itu. “Nyawaku akan ku pertaruhkan untuk membela Rasulullah”. Fahri melamar Sabina. Sabina menolak dan merasa tak pantas. Menyarankan orang lain.  Sabina kembali tinggal di rumah Fahri.

Fahri akhirnya menerima saran Sabina menikahi Hulya sepupu Aisya. Namun, bayang-bayang Aisya membuatnya tak mampu menyala dan menafkahi batin Hulya. Hulya merana, tak tahu hendak kemana mengadu lara. Hulya faham agama, tak pada sembarangan orang cerita rumahtangga boleh berlabuh. Hulya memilih Sabina. Sabina lantas menyarankan Hulya untuk membuat Fahri nyaman dan menghilangkan bayang Aisya perlahan. Buat suasana yang sama sekali berbeda dengan Aisya. Hulya menurut, hingga Sabina mampu menaklukkan Fahri untuk jatuh cinta dan menikmati ibadah bersama. Namun, sebuah hati disana, dalam kamar di basement rumah Fahri menutup rapat-rapat gemuruh cemburu di dadanya.

Waktu mengalir cepat. Keira berhasil menjadi juara dunia. Hulya dan Fahri punya anak yang ikut diasuh oleh Sabina.  Hulya hamil anak kedua. Dia dan Keira sudah jadi teman akrab setelah segala peristiwa yang membuat Keira memahami siapa seorang pahlawan hidupnya. Fahri. Hingga suatu hari, Keira dan Hulya mendapati gangguan dan penyerangan dari orang tak dikenal. Hulya sekarat. Mewasiatkan wajahnya dipindahkan ke fisik Sabina. Agar anaknya selalu dapat menatap ibunya.  Fahri menerima. Berdiskusi dengan dengan Sabina. Sabina menerima.

Sabina disiapkan untuk menerima wajah Hulya. Hulya telah dipanggil menghadapNya. Fahri tanpa sengaja menemukan buku catatan Hulya, ada puisi-puisi cinta yang dibacakan Aisya senantiasa untuknya. Sabina memberikan untuk Hulya?. Siapa sabina??

Fahri ke kamar Sabina. Menemukan dompet berisikan foto Aisya bersamanya dengan tulisan dibelakang “Aku bersama suamiku saat wajahku belum rusak”.
Apaaaaa???
Sabina si buruk rupa itu Aisya???
Gimana ceritanya?
Hmmm….. baca sendiri aja deeeeh. Sila nikmati sendiri sensasi 690 halaman buku ini…..

image

#ODOPfor99Days
#day3

Posted from WordPress for Android

Diposkan pada activity, homeeducation, homeschool, Review Buku

52 Aktivitas Anak ala Homeschool

Kelima buku Mendidik anak ala homeschool ini ditulis oleh Kusumastuti. Ditulis dengan spesifikasi judul masing-masing. 52 Aktivitas untuk membuat anak Pd dan kreatif, 52 Aktivitas memacu otak anak berfikir cepat, 52 Aktivitas meluaskan wawasan anak, 52 Aktivitas menyenangkan belajar sains dan 52 Aktivitas untuk membuat anak aktif dan cerdas. Awal membeli buku ini karena memang anak2 selama hampir 7 bulan terakhir memang bersekolah di rumah. Jadi berharap bisa menjadi salah satu referensi lah dalam mendampingi anak2 berkegiatan.  Buku pertama yang saya baca adalah 52 aktivitas untuk membuat anak aktif dan cerdas. Ternyata eh ternyata hampir sebagian besar kegiatan yang disebutkan dalam bukubini pernah kami mainkan di rumah. Seperti :berburu bayangan, menjadi kesatria, lompat karet dan lainnya. Sebanarnya, jika sang ibu dan anak memang punya ide-ide brilian untuk beraktivitas, maka sesungguhnya tak perlu buku panduan. Hihihihi…. atau jika ibu punya cukup waktu dan quota, maka tinggal tanya ke mbah google aja. Tanpa repot buka2 buku dan membacanya pula. Namun, berhubung saya cinta buku. Its okelah saya punya referensi 52 kegiatan ini, pikir saya menyenangkan diri saat melahap buku berwarna kuning ini. (Paling bawah).

image

Lanjut yuuuuuk….sekarang kita bahas buku hijau ya. Buku hijau ini tantang 52 kegiatan sains yang lumayan sederhana.
Bisa dilakukan dengan fun dan mudah oleh anak2 dan dipandu oleh orang dewasa lain atau orang tua sendiri. Tetap dengan 52 kegiatan. Diantaranya mencampur warna primer; tenggelam, melayang dan mengapung; Jam matahari; dan lainnya. Penting bagi orang tua sebenarnya untuk memahami bahwa kita bukan sedang berlomba untuk “benar” dan “sempurna” namun bagaimana anak2 kita menikmati proses.  Jadi…enjoy aja…. kalau misalnya basah, hasil akhir tidak sesuai dengan yang diharapkan….hihihihi……
Jaman baheula pas emaknya kuliah juga kadang2 suka error pas praktikum kan ya…. (secara emak2 saintis….uhuk…hukk).
Oia, terkait sains, sejak si sulung berusia 3-4 tahunan kami sudah memulai memantik keterpukauannya (halah mak…bahasanya yg lain apa coba’?) dibidang sains dan keajaiban2 sehari-hari yang terjadi disekitar kita. Kenapa??
Itu oleh2 dari seminar dengan Bapak Munif Chatib (kenal dung ya?, praktisi pendidikan yang nulis buku orang tuanya manusia, gurunya manusia, sekolahnya manusia, dan lainnya), menurut beliau anak2 harus diransang ketertarikannya untuk explorasi, dan anak2 akan terkagum-kagum sehingga keingintahuannya terus-menerus tumbuh dan terasah dengan baik. Sehingga diharapkan kedepannya, anak-anak kita mampu jadi penemu bukan cuma langganan juara olympiade karena gopal (jago hapal….haisss….njleb kan…kan…).

Lanjut buku ungu yuuuuuk…….
52 aktivitas untuk meluaskan wawasan anak, ini sebenarnya ensiklopedi sederhana yang disajikan penulis kepada pembacanya, tentang mengapa daun berwarna hijau? Dinosaurus,Insektifora,Indera, planet bumi, olahraga, bintang, sejarah kertas dan lainnya. Karena emang ya kadang pertanyaan anak-anak itu suka menjebak emak-emak kedalam dilema rasa bersalah mendalam kenapa dulu gak perhatian pas pelajaran fisika…ehehhehehe, kenapa bolos di kelas sejarah (ampuuuun…..gak pernah bolos fisik/raga, kalau bolos jiwa dan fikiran kelewat seriiiiing……Allahummaghfirlahu…. guru sejarah kami baru saja meninggal dunia, lho….apa coba hubungannya). Saat lagi mandi si sulung tiba-tiba dengan begitu bersemangat memanggil ummi “Ummi…ummiii….lihat…balon (gelembung sabun…red), bisa bikin wajah kita terbalik lho, kalau anda ngaca (bercermin…red)”..
Yup..that the poin to enjoying miracle about pelajaran fisika….hihihi…tentang lensa cembung kan ya. Akhirnya dengan bahasa sederhana menjelaskan beda lensa/cermin datar, cekung dan cembung.

Selanjutanya si biru ngulas apaan siiiih? Buku biru diberi judul 52 kegiatan untuk memicu otak anak berfikir cepat. Lebih ke kecerdasan logis  matematis sih kalau saya perhatikan.
Karena saya kelemahannya di logis matematis, buku ini bak resep istimewa sang koki yang selalu dijadikan referensi jika ingin membuat kegiatan bertemakan hal-hal menyangkut ini.
Terakhir buku merah bahas apaan sih?
52 kegiatan yang membuat anak pede dan kreatif apa saja?.
Di buku ini lebih kepada pesan moral, attitude, perasaan. Bagaimana mengungkapkan kemarahan, menolak sesuatu yang ditawarkan, konsep kepemilikan, mengatasi rasa takut, interaksi dengan TV, bekerjasama, berbagi dan masih banyak hal seru lainnya….
So….. ini buku dapat berapa bintang?
Bunda tahu jawabannya kan ya. Recomended jika para ibu kadang suka merasa gak punya ide berkegiatan dengan para buah hati.

image

Salam membaca dan menulis seasyik bermain.

Diposkan pada literasi, Review Buku

Keajaiban Shalawat Melepas rindu pada Rasulullah SAW dan menjemput Syafaat di Akhirat

Keajaiban Shalawat
Melepas rindu pada Rasulullah SAW dan menjemput Syafaat di Akhirat

Penulis : Ibnu Muhammad Salim
=================================
Bagian pertama penulis memberi judul :
Jatuh hati pada Nabi.

Kisah Nabi Isa yang berpesan kepada kaumnya : Apapun yang paling kau perhatikan akan menentukan apa yang terjadi padamu pada saat kebangkitan. Di hari akhirat, kalian akan bersama dengan apa dan siapa pun yang kalian cintai. Kira2 apa yang bakal kita teriakkan saat hari kebangkitan kelak ya? (Talk my self first)
Ingin rasanya meminjam bahasa Firman Allah dalam Annisa: 69
” …..bersama-sama dengan orang2 yang dianugerahi nikmat oleh Allah : para Nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang salih. Dan merekalah sebaik2 teman”

Mencintai dengan meneladani

Begitulah….cinta laksana air mengalir yang memindahkan seluruh sifat dan karakter kekasih kepada yang dicintainya. Bukti nyata kita mencintai Rasulullah adalah meneladani akhlaknya dan setia mengikuti sunnahnya.
“Orang yang paling ku cintai dan paling dekat padaku diantara kalian di akhirat kelak adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling ku benci dan paling jauh dariku diakhirat adalah orang yang paling buruk akhlaknya, yaitu orang yang banyak bicara, suka ngobrol, dan suka melecehkan orang lain (HR. Ahmad).

Mencintai dengan bershalawat
Berbahagialah orang yang merasa nikmat saat bershalawat. Karena menurut Rasulullah orang yang paling dekat dengan beliau di hari kiamat kelak adalah yg paling banyak bershalawat (HR. Thurmuzi).

Ingin Mimpi  bertemu Nabi SAW
Dikisahkan seorang murid yg ingin sekali mimpi melihat wajah Rasulullah. Akhirnya dia diundang makan malam oleh syeikhnya. Hidangan hanya disediakan ikan asin dan diminta menghabiskan semuanya.  Selesai makan dia merasa kehausan, dia hendak meminum air. Namu sang guru melarangnya. Memintanya meletakkan kembali gelas tersebut dan diminta untuk pulang. Malamnya dia tak bisa tidur, kehausan dan akhirnya tertidur dengan mimpi minum air sejuk dari sungai. Mimpinya sangat nyata, seakan2 benar2 terjadi padanya.
Akhirnya, ketika bangun, dia menghadap sang guru dan melaporkan bahwa bukan mimpi Rasulullah, tapi malah mimpi minum air. Sang guru tersenyum, “begitulah, kehausan yang amat membuatmu memimpikan air sepanjang malam. Jika kau merasakan kehausan semacam itu akan Rasulullah, maka kau akan lihat ketampanannya”. Terisaklah sang murid, betapa cintanya pada Rasulullah masih sebatas kata, pengakuan. Kondisi murid ini adalah kondisi hati kebanyakan kita (khususnya saya….hiks…hiks…). Hati ini belum rasa nikmat bershalawat konon lagi bergetar….
Bila shalawat mereka adalah shalawat sang pecinta, mungkin shalawat saya adalah shalawat pemula….
“Kau adalah pikiranmu saudaraku, sisanya adalah tulang dan otot. Jika engkau memikirkan bunga mawar, engkau adalah mawar. Jika engkau memikirkan duri, engkau adalah kayu bakar” (Jalaludin Rumi)

Begitu besar cinta Rasul pada Kita
Khutbah singkat Rasulullah diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yg menatap sahabatnya satu per satu. Abu bakar menatap mata itu berkaca-kaca. Umar berdegup kencang menahan tangis, Usman menghela nafas panjang, Ali menundukkan pandangannya dalam2. Isyarat telah hadir. Hingga datang tamu ke Rumah Rasulullah. Yang tak dikenal Fatimah Ra.
Ketahuilah dialah yg menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yg memisahkan pertemuan di dunia. Dia malaikat maut. Kemudian Rasulullah menanyakan Jibril
Rasulullah bertanya pada Jibril
“Jelaskan apa hakku dihadapan Allah nanti?” Tanya Rasulullah
“Pintu2 langit terbuka, malaikat menanti ruhmu. Surga terbuka lebar menanti kedatanganmu.” Jawab Jibril. Rasulullah masih cemas…
“Kabarkan padaku nasib ummatku kelak” (beliau mencemaskan kita bunda…..hiks..)
Jibril pergi, tak sanggup saksikan Rasulullah sakratul maut.
“Ya Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan ummatku”..
Inilah nabi yang membasahi janggutnya dengan air mata karena memikirkan derita ummatnya sepeninggalnya, yang merebahkan dirinya dan takkam mengangkatnya sebelum Allah mengizinkan untuk memberi syafaat kepada ummatnya.

“Telah datang kepadamu seorang Rasul dari kalanganmu sendiri. Berat baginya apa yg kamu derita, sangat ingin agar kamu mendapatkan kebahagiaan. Ia sangat pengasih dan penyayang kpd org2 beriman (Qs. At Taubah :128)
Mampukah kita membalas cinta nan agung dan besar ini?
Mencintai Rasulullah  takkan bertepuk sebelah tangan.

Selami hakikat shalawat Nabi

“Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat (yushalluna) untuk Nabi. Hai orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam kepadanya” (Al Ahzab :56)

Mari kita perhatikan. ALLAH memerintahkan kita bershalawat dan Allah sendiri pun melakukannya. Bandingkam dengan shalat, haji, puasa, Allah tak melakukan hal2 diatas bukan?
Namun tentang shalawat, DIA lah perintis, pelopor dan sekaligus komandan. Maka mari kita selami makna shalawat.
Shalawat orang mukmin adalah pertolongan agar Allah memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi SAW dan keluarganya.
Apa fungsi shalawat kita kepada Nabi?sedangkan Allah dan malaikat sudah melakukannha? bukankah beliau sudah dijamin keselamatannya, diampuni dosanya,….
Imam Fakhr Al Razi membantu kita menjawabnya :
Shalawat Nabi bukan karena beliau membutuhkannya, demikian juga shalawat para malaikat. Beliau telah mendapatkan shalawat Allah bukan?. Itu semua demi menunjukkan kebesaran dan keagungan Nabi SAW. Sebagaimana Allah memuliakan adam dengan memerintahkan malaikat dan jin sujud, mengabulkan doa Nuh, memuliakan Musa dg bercakap2, mengangkat Ibrahim dengan diangkat menjadi kekasihNya. Allah memuliakan Nabi Muhammad sengan bershalawat.

Rahasia Cinta segitiga.

“Seandainya di sepanjang hidupmu, Engkau beramal baik, lalu Allah memberimu satu shalawat saja, tentu satu shalawat itu lebih merat dari semua amalmu itu. Sebab engkau bershalawat sesuai dengan kapasitas kemampuanmu, sementara Allah bershalawat sesuai dengan RubbubiyyahNya. Ini baru satu shalawat. Lalu bagaimana jika Allah bershalawat kepadamu sepuluh kali setiap engkau bershalawat satu kali untuk Rasul SAW? (Ibn Athaillah As sakandari)”.

Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW Laksana kunci kemurahan hati Allah.

“Orang yg bershalawat kepadaku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali” (HR.Muslim)

Begitulah pantulan cinta segitiga antara kita ummat Muhammad, sang Nabi dan Allah.

Getaran Doa Muhammad.
Saat bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW berarti kita pasang radar untuk memperoleh getaran doa Muhammad bagi keselamatan seluruh ummatnya.

Sabda Rasul Saw
“Tak  seorangpun yang menyampaikan salam kepadaku, melainkan Allah mengembalikan Ruhku sehingga aku menjawab salamnya (HR. Abu Daud)

Dari Ibnu Mas’ud RA. beliau bersabda “Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling di muka bumi, untuk menyampaikan padaku nama orang dari ummatku yg mengirim salam untukku” (HR. AHMAD, Nasai, Al Darimi, Al Hakim).

Shalawat adalah cahaya penerang sanubari, kekuatan bagi hati, ketenangan bagi jiwa, kesejukan bagi mata, wangi kesturi bagi majlis pertemuan, kenikmatan bagi yang hidup, zakat bagi umur, keindahan bagi hari-hari dan merupakan penghilang kesedihan dan kesusahan. Shalawat bisa mendatangkan kebahagiaan, kelapangan dada, kesempurnaan nikmat dan keagungan cahaya (DR. Aid AlQarni)

image

Pulo Sarok, 7 Desember 2015

Diposkan pada curahan hati wanita, ibu, parenting, Review Buku

Antara Facebook, Teh Kiki Barkiah dan putarhaluannya keluarga LDM kami

5 Guru Kecilku
Review……..

Membaca buku 5Guru Kecilku, seperti membuka kembali time line teh Kiki Barkiah di facebook. Kembali merefresh perlakuan-perlakuan efektif menangani beragam kecerdasan anak2 yang mereka ujikan pada kita. 5GK menyadarkan saya bahwa menjadi Ibu itu sebenarnya manusia biasa yang harus mampu bertindak bijaksana, tepat, sigap, tanggap dan tanpa buku panduan.

Si ayah (suami saya) ikutan membaca sekilas, sepertinya beliau tertarik percakapan ummi dengan Ali, sebab Lebahpun tak perlu buku panduan umtuk membuat sarang,  dan akhirnya kita berdiskusi, diskusi yang harus saya simpan dan kunci sebagai bahan bagi saya dan si sulung nanti jika masa baligh sudah tiba.
“Mi….ummi dulu tahu gak saat pertama kali haid, kalau semua kewajiban syariah sudah harus ummi tanggung?.kalau harus mandi wajib, nenek (ibu saya)  ada kasi tau gak ?” Tanya suami
“Sudah tau, ummi dulu ngaji dikampung, jadi saat haid sudah faham” jawab saya.
“Ayah malahan gak tau mi, taunya udah SMA dari baca buku, berarti selama 3 tahun shalat ayah gak diterima” lanjut suami.

Kami saling pandang, saling meng “iya”kan jika memang belum tahu dan belum pernah diberi tahu maka tak apa. Kami juga sepakat, tidak menyalahkan orangtua dahulu yang tidak menyampaikan. Tapi, fokus pada bagaimana cara kami menyampaikan hal itu pada anak2 kami, disaat yang tepat, dengan cara yang tepat, dan teh Kiki mencontohkan dengan sangat baik. Percakapan yang santai dan sarat makna dengan Ali menuju akil baligh nya.

Membaca 5GK semacam doping tersendiri buat saya, meneguhkan kembali jalan yang saya pilih. Memilih resign dan berada di sudut ternyaman rumah (pinjam istilah teh kiki), membersamai anak2 dengan waktu dan ilmu yang saya punya.
Terutama pada bagian menjadi ibu yang menunda sebagian cita-citanya.
“Anak tidak meminta gaji yang berlipat, anak tidak meminta karir bunda yang melesat, anak hanya ingin bahagia, jika kesibukan bunda membuat bunda tidak bersabar dan memperlakukan mereka dengan cara yang baik, lalu siapa yg harus mengalah?”

Ah….rasa-rasanya saya tidak sedang mengalah, saya hanya sedang menunda cita2 saja. Merestrukturisasi peta hidup saya dan suami. Anak2 sejak lama telah mengalah, anak2 sejak dalam kandungan telah merasakan LDM sang ayah dan Ibu mereka. Merasakan kehadiran ayah 2hari setiap 2 pekanan. Hari-hari kosong yang lain? Kami merasa cukup dg skype, telponan, saling bercerita tentang hari-hari yang dilalui tanpa kehadiran ayah. Sekarang saatnya kami membayar semua hari2 kosong tanpa makna ditahun-tahun kemarin.

Juga njlep dibagian cerita ke 33, “hal yang sulit dilakukan dalam pengasuhan anak adalah meminta anak melakukan sesuatu yang kita sendiri tidak melakukannya”
Menyadarkan saya lagi2, bahwa anak2 mungkin akan salah menangkap maksud pembicaraan kita, tujuam diskusi2 kita bersama mereka, tapi… anak2 kita takkan pernah salah dalam mencontoh perilaku kita.
Dan……
Tanggung jawab pengasuhan pun bukan mutlak milik ibu, sebagaimana buatnya juga gak sendirian kan ya…..ehehhehehe…..
Poin yang ini juga jadi bahan masukan bagi keluarga kami…….

Hmmm…..
Terima kasih teh Kiki Telah menjadi salah satu  inspirator bagi saya dan keluarga untuk terus menerus belajar membersamai anak2 kami dengan sepenuh2 sabar, sayang, cinta dan keihklasan, dan selalu libatkan Allah disetiap keputusan………

Peluk hangat dari jauh……

#5gurukecilku
#facebook
#inspiring
#morther#buku

#reviewBuku

 

image